Salah satu cara dalam NLP yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan SDM, termasuk dalam bidang pemasaran adalah modelling (pemodelan). Dalam bidang pemasaran, kita dapat memodel perusahaan, marketer atau rekan kerja yang sudah jelas sukses dalam pemasaran produk atau jasa. Kita dapat memodel satu perusahaan internasional, nasional atau lokal yang sudah terbukti sukses; atau memodel seorang pengusaha sukses; atau bisa juga salah satu karyawan yang paling sukses dalam bidang pemasaran untuk dimodel oleh karyawan lainnya.
Modelling dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
- Mengamati perilaku model (satu atau beberapa hal apa yang akan kita model); yang diamati adalah “bagaimana”, bukan “mengapa”.
- Memasukkan model tersebut ke dalam pikiran bawah sadar dengan menggunakan seluruh panca indera kita (ucapan, pendengaran, penglihatan, perasaan, nafas, bahkan aromanya) sampai menimbulkan suatu vibrasi dalam diri kita.
- Menempatkan diri kita seolah-olah sebagai diri sang model.
Dalam bidang pemasaran misalnya, kita dapat memodel salah satu karyawan pemasaran yang sukses. Kita dapat memulai dari kegaiatan monitoring dan evaluasi (monev) yang sebaiknya dilakukan secara harian atau paling lama mingguan. Dari hasil monev itu kita akan tahu siapa karyawan yang terbukti paling sukses dalam bidang pemasaran dan kemudian dimodel bagaimana persisnya dia sukses. Semakin hasil monev rinci maka semakin sempurna hasil pemodelannya. Misalnya , dalam bidang pemasaran produk atau jasa dirinci lagi pola pemasarannya yaitu a) melalui telpon, b) sebar brosur, c) kunjungan/presentasi, d) online. Dari empat cara pemasaran tersebut mungkin akan menghasilkan 4 orang yang berbeda yang paling sukses.
Hasil modeling NLP akan lebih efektif lagi kalau pemodelannya dapat dilakukan pada level yang semakin dalam. Tingkat kedalaman modeling dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
- Level 1: aspek lingkungan (obyek, waktu, dan tempat)
- Level 2: aspek perilaku (tingkah laku/tindakan)
- Level 3: aspek kapabilitas (kemampuan berbicara dan ambil keputusan)
- Level 4: aspek belief (keyakinan, nilai, prinsip, semangat, dan motivasi dalam kerja)
- Level 5: aspek identitas (ciri khas atau kelebihan tertentu)
Level 6: aspek spiritual (keyakinan, nilai, dan prinsip dalam hidup)
Sungkono
Dosen @STIEBBANK