Menjadi Manajer Efektif

Jumlah pengusaha sukses di Indonesia tahun 2013 ini baru mencapai 1,56%. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 5%, Singapura 7%, Cina dan Jepang 10%, sementara Amerika Serikat 12%. (http://finance.detik.com) Dapat diartikan  bahwa dari 100 orang yang berbisnis di Indonesia yang sukses hanya 2 orang, sisanya yang 98 belum sukses. Apa yang terjadi? Sebagian besar karena tidak menguasai manajemen usaha ataupun tidak trampil dalam menjalankan perannya sebagai manajer.

Pada skala bisnis yang relatif kecil, seorang entrepreneur akan berperan juga sebagai manajer. Peran seorang entrepreneur dan manajer tentulah berbeda, utamanya pada ritme kerja. Seorang entrepreneur bekerja lebih berdasar kepada talenta dan intuisi dengan banyak improvisasi, sementara manajer bekerja dengan penuh keteraturan.

Banyaknya improvisasi yang dilakukan oleh entrepreneur akan menyulitkan anak buah dalam mengikuti pola kerja. Oleh karenanya, seorang entrepreneur juga perlu mengasah kemampuan manajerialnya. Berikut adalah kemampuan dasar untuk menjadi seorang manajer yang efektif:

 Keterampilan berkomunikasi. Salah satu tugas manajer adalah mengelola anak buah. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam memberikan arahan dan motivasi.

  1. Keterampilan menerima tanggung jawab. Seorang manajer bertanggung jawab atas apa yang dikerjakannya kepada banyak orang, owner, karyawan, dan stakeholder Selanjutnya, manajer juga harus mampu memberi contoh kepada bawahannya.
  2. Keterampilan menghadapi konfrontasi. Manajer berperan sebagai penghubung antara owner dengan anggota organisasi yang kadangkala keinginannya sangat berlawanan. Oleh karenanya seorang manajer harus bisa menjaga keharmonisan lingkungan kerja.
  3. Keterampilan memberi penghargaan kepada bawahan. Penghargaan kepada anak buah tidak selalu berupa materi. Pemberitaan atas sebuah pencapaian prestasi akan memberikan kepuasan tersendiri kepada karyawan.
  4. Keterampilan memilih waktu kapan harus berbicara. Seorang manajer harus tahu kapan saat berbicara “keras” menyuarakan keinginan karyawan dan kapan saat harus menjadi agen owner.

Jadi, seorang entrepreneur akan lebih efektif kalau ia juga menjadi seorang manajer yang efektif. Selamat mencoba! Salam sukses para entrepreneur muda!

Titiek Mulyaningsih

Dosen @STIEBBANK

Visited 1 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *