Membangun Impian Bisnis

Banyak pengusaha punya mimpi luar biasa di awal namun gagal di tengah perjalanan. Banyak keyakinan di awal begitu bulat namun menjadi berantakan saat menghadapi rintangan. Mengapa?

  1. Belum yakin 100% bahwa impian akan terwujud. Keyakinan yang tanggung akan mudah goyah oleh hal-hal yang terjadi dalam perjalanan bisnis seperti kegagalan bisnis sendiri, kegagalan bisnis orang lain, kesulitan modal dan lain-lain.
  2. Belum punya alasan yang sangat kuat untuk mewujudkan impainnya sehingga saat perjalanan bisnisnya tidak sesuai harapan maka mereka kehabisan energi.
  3. Kehabisan waktu karena tidak pandai dalam mengelola waktu dan energi.
  4. Kehilangan kesabaran dan kegigihan untuk menjalani bisnis. Terlalu cepat putus asa dan terlalu cepat berhenti.

Untuk membangun impian bisnis, maka setidaknya kita dapat menggunakan prinsip SMART, yaitu S (specific), M (measurable), A (achievable), R (realistic) dan T (timeable).

  1. Specific: impian dibuat sejelas dan sedetail mungkin. Semakin jelas dan detail impian bisnis kita maka akan semakin jelas dan rinci langkah-langkah yang akan kita jalankan. Contoh impian yang jelas: saya jadi pengusaha beromset 100 miliar, saya punya bisnis dengan 100 cabang.
  2. Measurable: impian dapat diukur agar kita dapat membuat rencana yang lebih jelas, melakukan tindakan dan strategi yang lebih jitu dan sebagainya. Contoh impian yang terukur: dalam jangka waktu satu tahun saya akan membuka satu buah warung makan khas Jawa Timur di lokasi tengah kota Yogyakarta dengan kapasitas pengunjung 100 orang atau lebih.
  3. Achievable: impian dapat dicapai. Sebenarnya semua akan dapat dicapai sepanjang keyakinan yang kita miliki sangat kuat dan masih dalam batas-batas hak dan kewenangan manusia sebagai pengelola bumi.
  4. Realistic: impian harus masuk akal. Semua impian dapat dicapai tetapi kadang-kadang tidak masuk akal. Contohnya adalah: saya punya impian menjadi pebisnis tersukses di Indonesia dalam jangka waktu 1 tahun. Menjadi pebisnis tersukses di Indonesia adalah impian yang dapat dicapai, tetapi jangka waktu 1 tahun adalah tidak realistik sesuai dengan kondisi kita saat ini yang masih serba kekurangan.
  5. Timeable: impian punya jangka waktu. Jangka waktu sangat diperlukan agar langkah dan strategi yang kita jalan dapat dikelola secara optimal: satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun, sepuluh tahun, dan sebagainya.

Mudah dan masuk akal, kan? Selamat meraih sukses!

Sungkono

Dosen @STIEBBANK

Visited 3 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *