Saya sangat setuju dan merasakan sendiri manfaat dari sebuah ajaran yang mengatakan bahwa menjaga silaturahmi akan melancarkan rezeki. Jika menjaganya saja membuat rezeki lancar maka dengan memperluas silaturahmi atau dalam bahasa bisnis disebut relasi maka saluran dan wadah rezeki kita makin banyak dan berlipat. Setuju?
Namun menyapa, berkenalan dan kemudian memulai sebuah percakapan dengan orang memang tidak sesederhana itu, banyak orang yang masih enggan dan tidak berani untuk mengawali sebuah perkenalan. Malu jika tidak ditanggapi atau malah takut dianggap ingin melakukan tindakan kejahatan itulah segelintir alasan seseorang enggan memulai perkenalan yang juga pernah saya rasakan.
Dan kemudian saya berkomitmen untuk berubah dan mencoba. Akhirnya saya menemukan sebuah metode yang semoga bisa Anda terapkan untuk mendapatkan relasi baru atau yang biasa disebut prospecting. Baik untuk keperluan bisnis maupun lingkungan pribadi Anda.
Tahukah Anda bahwa 30 detik pertama ketika kita bertemu dengan seseorang adalah waktu yang sangat tepat untuk memulai sebuah perkenalan. Di waktu ini biasanya orang lain pertama kali akan menilai Anda dari sikap dan penampilan. Kesan yang muncul pertama kali biasanya akan bertahan cukup lama di benak relasi baru Anda. Jadi manfaatkanlah watu tersebut untuk menampikan sikap dan penampilan terbaik Anda.
Cobalah lakukan hal ini kepada orang-orang yang kira-kira berada satu meter di dekat Anda. Senyum dan sapalah sebelum waktu 30 detik pertama kali Anda kalian berpas-pasan. Peluang semacam ini bisa kita temukan dimana saja mulai dari berpas-pasan di angkot, dalam antrean, si suatu seminar dan lain sebagainya.
Bukalah dengan pertanyaan sederhana yang jawabannya pasti ya (positif). Meskipun terkadang bisa jadi berupa pertanyaan bodoh, seperti “Beli obat pa?” padahal sudah jelas-jelas sedang menunggu antrean obat di apotek. Tapi dari pengalaman saya, hal itu cukup efektif untuk mengawali percakapan selanjutnya.
Gunakan prinsip 30/70, yaitu 30 persen bertanya dan 70% mendengar. Setiap kali Anda bercerita atau menjawab pertanyaan, akhirilah dengan pertanyaan lagi. Pancing dan berikan pertanyaan yang membuat orang tersebut untuk lebih banyak bercerita. Tentu saja bukan berarti Anda hanya melulu bertanya seperti sedang menginterogasi, Anda juga harus bercerita tentang diri Anda sendiri, hanya saja seperti yang kita tahu bahwa setiap orang cenderung lebih tertarik terhadap dirinya sendiri.
Selingi dengan pujian atas pencapaian yang dia miliki, perlihatkan simpati atau jika orang tersebut cukup terbuka Anda bisa selingi dengan humor secukupnya untuk mencairkan suasana. Lalu akhiri pertemuan pertama dengan saling bertukar kontak, pastikan dia mengingat nama Anda.
Hal penting lainnya yang mesti kita ingat saat membuka sebuah hubungan atau relasi baru adalah niat yang tulus. Seringkali seseorang berkenalan karena memang ingin menarik manfaat dari kenalan barunya. Hal ini akan menghilangkan esensi dari sebuah silaturahmi itu sendiri. Karena diungkapkan atau tidak, relasi baru Anda akan merasa bahwa dia sedang atau akan dimanfaatkan.
Kalaupun memang kita memiliki tujuan atau ingin mendapatkan manfaat tertentu. Pastikan kita melakukannya dengan cara yang baik serta memberikan manfaat terlebih dahulu kepada mereka. Dan meski relasi baru tersebut mungkin saja tidak dapat bersinergi sesuai tujuan yang kita inginkan. Tetap jaga komunikais dengan mereka. Karena suatu saat merkea pasti akan membantu dan memberikan manfaat yang tidak kita duga sebelumnya.
Semoga bermanfaat. Salam Hebat.