Dewasa ini Pemerintah giat mencanangkan program pemberdayaan pemuda dalam bidang enterpreneuship. Pemuda milenial diharapkan untuk lebih kreatif dalam usaha membuka dan mengembangan lapangan kerja secara mandiri, sekaligus produktif berkarya dan bekerja. Putu Putrayasa, selaku CEO Bernas Media Group memberikan tiga tips penting bagi pemuda yang ingin berbisnis di bidang properti.
Perlu digarisbawahi bahwa properti tak hanya mencakup hunian atau tempat tinggal, namun bisa menjangkau semua aspek bangunan, bahkan co-working space yang kini semakin banyak dikembangkan.
Dalam kesempatan wawancara tersebut), alumni Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada ini memaparkan tiga hal yang perlu menjadi pertimbangan untuk pemuda yang berniat menekuni bisnis. Pertama, pilihlah bidang yang disukai. Selama ini orang-orang sering mengabaikan satu hal terpenting itu sebagai bagian dari upaya membangun karir. Padahal, ketika seseorang menuangkan cinta dan memiliki ketertarikan yang dalam terhadap pekerjaan atau suatu bidang, kesuksesan akan menyertai langkahnya. Bahkan, semangat untuk senantiasa produktif akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan usahanya. Namun, jangan membuang banyak waktu untuk menekuri mana bidang yang disukai, karena dua aspek lainnya juga tak kalah penting.
Kedua, pilih bidang yang paling menghasilkan. Para pemula terkadang belum bisa memilah mana hal yang disukai dan bisa menghasilkan sesuatu, dengan hal yang sekedar disukai, namun tidak menghasilkan apapun. Padahal memilah dan memilih bidang yang paling mampu menghasilkan adalah hal penting setelah berhasil mempertimbangkan minat dan ketertarikan. Ketika calon pebisnis mampu memetakan ketertarikan dan tingkat produktivitas dari masing-masing bidang, aspek ketiga dapat menjadi penguat bahwa bisnis yang kini anda pilih adalah bisnis yang tepat.
Ketiga, pilih bidang yang mampu mencetak anda menjadi juara dunia atau sosok yang mampu menguasai bidang tersebut. Putu Putrayasa mencontohkan aspek ini dengan pengalamannya selama belasan tahun di bidang properti. Penerapan tiga aspek tersebut menjadi pilar utama dalam membangun bisnis propertinya. Tentu, ini juga disejajarkan dengan tren dan kondisi zaman yang turut menuntut kreativitas dan inovasi pegiat properti, tak terkecuali Putu Putrayasa.
“Menurut saya, dari pengalaman yang saya dapatkan selama ini, bisnis properti lah yang mampu merangkul ketiga aspek tersebut. Properti ini bisa membiayai mimpi saya membangun universitas, perguruan tinggi yang besar di masa depan. Jadi, ibarat sepeda motor, sepeda motor itu bernama pendidikan, kemudian bahan bakarnya bernama bisnis properti. Jadi kalau tanpa bahan bakar tidak akan bisa berjalan. Itulah alasan saya sangat giat dalam bidang ini,” ungkapnya.
“Menurut catatan, semua orang kaya di dunia, memiliki investasi di bidang properti. Sedangkan saat ini banyak aset bersifat maya. Aset internet atau maya ketika meletus, habis, tak kan menyisakan apapun. Tetapi kalau properti, ketika terjadi sesuatu, maka akan tetap menyisakan hal lain. Seperti misalnya restoran ini. Ketika restoran ini tutup, maka tanahnya masih bisa digunakan, dan tanah akan selalu naik harganya. Hal itu lah yang membuat properti masih menjadi sesuatu yang menjanjikan,” imbuh kreator program Sejuta Rumah dan Seribu Pengusaha ini.
Bagaimana, Millenial? Tertarik menekuni bisnis properti setelah ini?