Pasar properti Indonesia tidak mengalami buble seperti dikhawatirkan selama ini. “Jumlah permintaan hunian di Indonesia masih jauh di atas kemampuan para pengembang dalam menyediakan pasokan,
Kendati delikian, Iwan mengakui properti di Indonesia sempat terjadi slow down pasca Tax Amnesty, namun jika diperhatikan, saat ini sudah mulai merangkak naik.
Hal itu seiring niat pemerintah Indonesia berusaha mendorong pertumbuhan sektor properti dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan yang akan semakin memudahkan masyarakat untuk memiliki hunian.
Dengan diikuti kebijakan hunian yang berorientasi kepada transportasi masal, pasar properti Indonesia menjadi lebih berwarna dengan berbagai macam pilihan.
Namun yang perlu dicermati adalah harga hunian yang ditawarkan harus berbanding lurus dengan tingkat pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat saat ini, agar tercipta keseimbangan yang sempurna. “Yang perlu diingat adalah, harga yang ditawarkan kepada konsumen, harus sejalan dengan daya beli masyarakatnya. Sehingga keseimbangan terjadi.
Selama titik keseimbangan itu tercipta, pasar properti di Indonesia dapat menjadi salah satu yang terkuat di Asia dalam beberapa tahun mendatang.