Kalau suatu ketika anda melewati Jalan KH Wakhid Hasyim Kota Yogyakarta, terutama dari arah utara (Ngabean), maka beberapa ratus meter kemudian anda akan melihat di sebelah kiri jalan ada sebuah palang pintu warna kuning. Ada gambar rel dan kereta api serta lampu warna kuning berkedip-kedip. Melihat sekilas, apa yang muncul dalam alam pikiran bawah sadar anda?
Ya, jawaban anda sama dengan jawaban orang pada umumnya, termasuk saya. Pikiran bawah sadar langsung bekerja dan memberitahu kepada diri kita bahwa tempat yang di depannya ada papan reklame seperti itu pastilah jasa layanan tiket kereta api. Bahkan dengan melihat papan iklan tersebut kita bukan saja teringat kembali bentuk dan warna kereta api, tetapi juga mendengar kembali saat suara peluit, mesin dan roda kereta api berjalan atau berhenti, bahkan merasakan sensasi kenyamanan dan kegembiraan naik kereta api.
Seringkali bahasa gambar atau suara jauh lebih efektif dibandingkan dengan bahasa verbal (dengan banyak kata atau kalimat). Pesan komunikasi dari manusia kepada manusia lainnya, termasuk produsen kepada konsumen, akan menjadi sangat efektif manakala pesan tersebut langsung masuk ke dalam alam pikiran bawah sadar manusia, sehingga alam pikiran sadar tidak punya kesempatan yang lama untuk melakukan filter terhadap pesan yang masuk. Pesan-pesan yang diterima oleh manusia yang masuk langsung melalui indera visual (penglihatan), indera auditori (suara) dan indera kinestetik (perasaan) akan terisntall ke dalam alam pikiran bawah sadar manusia yang tentu akan membekas lama di dalam dirinya.
Seperti pada contoh di atas, maka begitu pengendara motor atau mobil melintas di jalan tersebut, alam pikiran bawah sadarnya akan langsung bekerja dan memberitahu bahwa di tempat itu pasti ada jasa layanan tiket kereta api. Untuk sebagian orang mungkin alam pikiran sadarnya akan kembali bekerja dan meminta ketegasan apakah benar di tempat itu ada layanan jasa tiket kereta api. Setelah melihat lebih dekat maka memang di depan bangunan itu ada tulisan “tiket kereta api”. Tulisan ini sebenarnya hanya mempertegas informasi yang disampaikan oleh pikiran bawah sadarnya. Namun setelah kita melewati tempat itu beberapa kali, maka alam pikiran bawah sadar akan bekerja secara otomatis dengan memberi tahu (lebih tepatnya mengingatkan) bahwa di tempat itu ada jasa layanan tiket kereta api. Suatu saat jika kita membutuhkan tiket kereta api maka alam pikiran bawah sadar bekerja secara otomatis sehingga tempat itu akan menjadi pilihan utama dalam memesan tiket kereta api.
Maka kalau ada orang lain lain bisa membuat iklan sederhana tapi efektif, maka kita juga bisa kan?
Sungkono
Dosen Tetap STIEBBANK, Penggiat NLP