Pendidikan Finansial

Salam hebat Pak Putu,

Bagaimana cara mengajarkan soal keuangan kepada anak? Apakah ada kursus kurikulum keuangan bagi anak usia SD-SMP-SMA? Kalau pendidikan ini penting maka dari usia dini harus ada pelajaran tentang keuangan, baik di pendidikan formal & non-formal.Nindyo Yuwono

Pak Nindyo yang hebat,

Terimakasih atas pertanyaan yang sangat menarik ini. Pertanyaan Bapak menunjukkan betapa Bapak peduli terhadap pendidikan finansial bagi keluarga dan masyarakat.

Sangat ironis memang, masyarakat kita yang notabene setiap hari harus bergumul dengan kehidupan dan harus menggunakan uang, mulai dari membeli makan, minum, biaya pendidikan, kesehatan, transportasi, beli pulsa, hingga nraktir pacar atau jalan-jalan dan rekreasi, namun tidak mendapat pendidikan yang cukup tentang bagaimana mendapatkan uang yang cukup untuk memenuhi kehidupan mereka.

Dengan kondisi pendidikan finansial yang minim ini, wajar saja sekitar 30 juta penduduk Indonesia diakui dalam kondisi miskin oleh pemerintah. Bahkan menurut beberapa lembaga internasional, angka ini membengkak hingga lebih dari 75 juta. Iya…  1 dari 3 orang Indonesia sebenarnya masih jauh dari cukup kehidupannya. Pendidikan finansial yang minim menghasilkan knowledge, skill, metode, teknik, dan strategi yang juga minim juga untuk mendapatkan uang yang cukup guna memenuhi kebutuhan keuangan.

Lalu, bagaimana kita mengajarkan kepada anak-anak dan lingkungan terdekat? Saran saya, sering-seringlah mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan finansial. Jangan berhenti hanya sampai ungkapan “hemat pangkal kaya” karena berhemat saja tidak cukup. Mulailah membicarakan hal-hal seperti bagaimana membuat uang yang kita miliki jadi 10x lipat, bagaimana keahlian yang membuat gaji kita 3x lipat, bagaimana cara melindungi pendapatan dan aset yang kita miliki, bagaimana mengakumulasikan uang yang kita hasilkan menjadi ribuan kali lipat melalui investasi jangka panjang, dst.

Ketika pendidikan finansial saat ini belum masuk ke kurikulum pendidikan formal, baik dari SD hingga perguruan tinggi, maka kita bisa belajar finansial dari seminar, workshop, internet, dan buku. Bersyukur ada perguruan tinggi yang mulai memperhatikan hal ini dan menspesialisasikan pada pengembangan finansial dan melatih mahasiswanya untuk cerdas finansial, sekaligus menggembleng menjadi pengusaha sejak awal perkuliahan. Semoga di masa depan pendidikan finansial diajarkan secara mendalam di pendidikan formal kita.

Saya memiliki harapan yang sama dengan bapak, bangsa kita akan segera mengajarkan pendidikan finansial untuk anak-anak kita, mulai dari SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi, agar kesejahteraan finansial bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia. Demikian Pak Nindyo, semoga bermanfaat.

Visited 3 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *