Hal terpenting yang sering terlupakan oleh seorang entrepreneur pemula ketika hendak memulai bisnis adalah apa yang disebut sebagai exit strategy.
Saya beruntung, 11 tahun lalu saya membaca sebuah buku yang bertajuk Business Plan. Kalau tidak salah, buku ini ditulis oleh seseorang yang bernama Linda Pinson. Saya sudah melupakan hampir semua isi buku itu, kecuali satu pesan yang bisa mengantarkan saya pensiun berkali-kali, yaitu: Setiap anda membuat sebuah rencana bisnis, pastikan bahwa anda sudah merencanakan kapan dan bagaimana anda akan keluar dari bisnis tersebut.
Memang terdengar aneh, mengapa kita membuat bisnis, lalu berpikir untuk keluar dari bisnis tersebut?
Lama saya merenungkan gagasan tersebut dengan apa yang saya lakukan. Saya membaca buku ini ketika saya sedang membangun cabang ke-10 toko komputer saya di Palembang. Saya telah bisa meninggalkan bisnis komputer saya namun tidak sepenuhnya bisa meninggalkannya. Saya sudah tidak perlu berkantor lagi tapi hutang saya masih turut serta memikirkan cara membayarnya.
Kampus yang saya tinggalkan ketika itu baru berusia setahun, dan saya memang sedang menguji coba meninggalkan bisnis tersebut. Namun, memang masih membutuhkan saya untuk datang, terkadang nyetir sendiri dari Palembang ke Baturaja yang berjarak 200 km dan memakan waktu 4 jam perjalanan ketika itu.
Apakah yang bisa membuat bisnis ini saya tinggalkan? Sistem. Ya, saya tahu jawabannya. Sistemlah yang akan bisa membuat pensiun. Hal ini sering secara latah diucapkan oleh upline-upline saya di perusahaan MLM yang pernah saya ikut. Tetapi sistem yang bagaimana?
Pemikiran saya dilanjutkan dengan riset, sistem apa yang perlu saya bangun agar bisnis bisa berjalan secara autopilot dan memberikan autoprofit?
Akhirnya saya belajar Balance Score Card karya Kaplan, yang ilmunya bisa disederhanakan dengan bahasa sederhana “4 Pilar Bisnis”. Saya menginternalisasi 4 pilar bisnis dengan 4 disiplin eksekusi yang diajarkan oleh Stephen Covey dalam 8th Habit of Highly Effective People.
Saya menginternalisasikan 4 pilar bisnis dengan ukuran-ukuran sederhana yang digunakan Stephen Covey dengan istilah “Wildly Important Goal” dan “Lead Measure” yang menyederhanakan apa yang nampak rumit dari teorinya Kaplan.
Kunci dari bisnis yang autopilot dan autoprofit adalah tim yang termotivasi, memiliki skill, dan terus menambah kapasitas diri serta organisasi. Kesadaran bertumbuh dalam setiap pribadi dan meningkatkan kapasitas organisasi, disertai dengan 4 sistem dalam setiap pilar bisnis, akan membuat bisnis menjadi autoprofit.Kurang kuatnya mimpi untuk membangun sistem bisnis yang autoprofit menyebabkan pemilik bisnis tidak berani berinvestasi untuk membangun sistem ini. Wajar saja jika kemudian banyak orang harus dipenjarakan oleh bisnisnya hingga akhir hayatnya. Boro-boro mau pensiun 5x dari bisnis, bisnis yang pertama saja tidak bisa ditinggal-tinggal. Nah, bagaimana dengan bisnis anda? Sudahkah anda mulai membangun bisnis autoprofit anda?
Membangun Bisnis Autoprofit
Visited 1 times, 1 visit(s) today