Keluar Dari Jeratan Rentenir

Nama saya Utami, single. Saya punya usaha warung oleh-oleh. Sebelum digusur, usaha saya lumayan rame, cukup buat hidup dengan anak saya kelas 5 SD. Sekarang, usaha saya sepi sekali. Saya terjerat rentenir dan terancam bangkrut. Bagaimana saya bisa bangkit dan bebas dari jerat rentenir Pak? Saya berencana menambah usaha tiket online karena langganan saya sudah banyak. Tapi saya terbentur modal. Bagaimana jalan keluarnya?

Bu Utami yang HEBAT,

Saya mengucapkan selamat karena ibu telah mengalami proses ujian. Dari ujian akan ada keputusan ibu naik kelas atau tidak. Saya berharap ibu akan naik kelas, lalu telah memiliki sebagian formula bagaimana memecahkan problem dan teka-teki kehidupan di masa depan.

Digusur mungkin memberi pelajaran dalam strategi memilih jenis bisnis dan strategi dalam memilih lokasi di mana akan membangun bisnis. Terjerat rentenir memberi pelajaran untuk merencanakan hidup lebih baik sehingga tidak “terpaksa menjeratkan diri” kepada mereka lagi…

Sekarang ibu menjalankan bisnis online, satu pola bisnis masa depan yang sangat menggiurkan. Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, tidak perlu modal yang banyak, bisa dimulai kapan saja….

Menjual tiket online, dengan komisi belasan ribu rupiah, tentu memerlukan ribuan transaksi untuk bisa melepaskan ibu dari jerat rentenir dan menyehatkan kondisi finansial ibu. Mungkin ini akan membutuhkan waktu yang lama.

Saya menyarankan ibu mencari barang-barang milik orang lain yang memberi komisi ratusan ribu hingga jutaan bahkan puluhan juta rupiah.

Ketika saya membuka kavling Jonggol beberapa tahun lalu, banyak yang terbantu karena mereka bisa menjual kavling dan terjual mereka mendapat bonus @Rp 400.000 per kavling. Banyak yang berhasil menjual puluhan kavling sehingga dalam sebulan mereka bisa dapatkan bonus hinggu belasan bahkan ada yang puluhan juta.

Sekarang saya juga masih menjual kavling Tanjung Sari, bahkan ada seseorang yang tinggal di Papua bisa menjual lebih dari 70 kavling dalam sebulan dengan cara online. Bahkan, beliau berhasil membantu menjualkan perumahan saya di Jogja. Lumayan, bonus satu unitnya bisa sampai Rp 3 jutaan…

Hal-hal di atas hanya contoh Bu bahwa mungkin selain memiliki barang dagangan dengan komisi belasan ribu, carilah juga yang ratusan ribu dan jutaan komisinya sehingga ibu lebih cepat bangkit bahkan memiliki pendapatan jauh melebihi toko oleh-oleh ibu sebelumnya.

Saya rindu bertemu ibu saat sudah mempraktikkan saran saya ini ya Bu…

Sampai jumpa…

Visited 7 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *