Generasi milenial saat ini sepertinya akan sulit untuk memiliki atau membeli sebuah hunia properti. Pasalnya, generasi ini memiliki gaya hidup konsumtif.
Kendati para pengembang berupaya membangun hunian untuk generasi ini, namun kalau belum ada kemauan dan kemampuan untuk membeli, maka hal itu sulit pula untuk terealisasi.
Saat ini masih banyak milenial yang merasa penghasilannya belum mencukupi untuk membeli properti, ingin hidup praktis, aktivitas leisure yang berlebihan karena ikut tren atau supaya bisa terlihat eksis di media sosial dan terlalu fokus ke gaya hidup konsumtif, gadget freak dan brand minded.
Sebenarnya millennials bukan tidak mampu membeli, namun mereka tidak mau membelinya. Padahal millennials diperkirakan bakal menggerakkan ekonomi dalam negeri dan mendorong perkembangan tren industri sektor properti baik masa sekarang, dan pada periode mendatang.
“Kondisi lain yang dialami millennials atau keluarga muda saat ini adalah tinggal di hunian dengan sistem sewa. Mereka ada keinginan untuk membeli hunian, tetapi mentok dan merasa berat jika harus membayar sewaan dan cicilan kredit pemilikan hunian.”
Kondisi tersebut memberi gambaran, bahwa kalangan millennials dan profesional dihadapkan dengan masa depan yang abu-abu dalam hal pemenuhan kebutuhan hunian.
“Generasi bebas atau millennials terdiri dari 3 tipe, ada yang masih tahap menempuh pendidikan (student millennials), pekerja (working millennials) dan berkeluarga (family millennials). Generasi millennials mendapat kesempatan eksplorasi kreatifitas dalam belajar, bekerja dan berbisnis dengan beragam akses yang ada, juga dalam memilih tempat tinggal. Pola hidup millennials sangat dinamis, dan logic.” terangnya.
“Karena itulah Pak Putu memberikan Solusi bagi Anda yang ingin memiliki hunian di Yogyakarta, tanpa dilema harus membayar sewaan dan cicilan yang berat,”.
Anda bisa melihat Perumahan Murah yang Pak Putu tawarkan dengan banyak Bonus dan kemudahan, lihat di: www.puripermataku.com