Bisnis: Belajar dan Berbagi

Belajar dan berbagi. Dalam bisnis, dan sejatinya dalam hal apa pun, dua sikap ini menuntun kita kepada kemajuan. Belajar supaya lebih tahu dan ahli. Saat sudah tahu dan ahli, bagikan, supaya semakin banyak pihak lain turut tahu dan berbagi.

Ini pula yang sedang digencarkan STIEBBANK dalam dua tahun perubahan menjadi “kampus pencetak pengusaha”. Sadar sebagai pemain baru di bidang pendidikan bisnis, STIEBBANK membuka diri belajar dari siapa pun, dari mana pun, kapan pun.

Mulai hari ini sampai 15 hari ke depan, contohnya, STIEBBANK belajar dari seorang yang ahli dalam mengelola perguruan tinggi di Belanda. Ini kali ketiga kami mendatangkan ahli dari negeri kincir angin tersebut. Ahli yang hadir kali ini bernama Bert Vork, spesialis pembangun kurikulum yang 23 tahun turut berkecimpung dalam pemerintahan.

Ahli pendidikan ini dihadirkan oleh satu mitra yang bernama PUM “Netherlands Senior Experts”. Seperti namanya, lembaga nir-laba yang memiliki 3.500 relawan ahli, dengan 2.200 proyek, yang 200 di antaranya ada di Indonesia, ini menyiapkan tenaga-tenaga ahli untuk mendukung pencapaian misi mitra kerja sama.

Selama dua pekan ini, kami hendak mengunduh banyak ilmu dan kecakapan dalam membangun sistem pendidikan tinggi yang maju, menata kurikulum berstandar internasional, mengelola dosen dan kemahasiswaan, mengatur keuangan, dan merancang program-program pendukung kegiatan institusi lainnya.

Sampai jauh kami meminta bantuan. Ya, karena di Indonesia sendiri, menurut kami, belum ada model pendidikan kewirausahaan yang cocok bagi konsep pendidikan yang kami kembangkan. Selaras dengan posisi kami supaya menjadi kampus yang unggul dan unik, maka perlulah kami memanggil ahli dari luar.

Inilah yang kami sebut sebagai semangat belajar. Tak perlu tanggung-tanggung, belajar langsung dari ahlinya. Tentu sikap demikian kami seiringkan dengan kesediaan kami untuk mengubah dan memperbarui pola pikir dan pola kerja. Bakal tidak mudah namun dibantu oleh ahli yang berpengalaman kami yakin banyak kemudahan yang bakal kami raih.

Dalam semangat belajar ini pula kami belajar hal lain, yakni berbagi. Sebagaimana PUM yang menyediakan para ahli untuk membantu, kami pun mulai berbagi kepada publik tentang apa saja yang sudah kami tahu dan kuasai: ilmu manajemen dan akuntansi bisnis. Lewat berbagilah kami jadi makin mengerti apa yang sudah kami ketahui, serta tahu yang kami belum tahu.

Dalam bisnis, kesediaan untuk belajar dan berbagi, sudah saatnya simultan dilakukan. Kosongkan diri supaya bisa menyerap, lalu kosongkan lagi dengan berbagi. Siklus yang lancar seperti ini niscaya menjadikan bisnis kita pun lancar. Semangat belajar dan berbagi.

AA KUNTO

Dosen @STIEBBANK

Visited 2 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *