Membangun usaha membutuhkan keuletan dan ketekunan. Modal yang utama bukan uang yang berlimpah, namun kemampuan Anda bangkit dari setiap keterpurukan. Ketika memulai suatu usaha Anda perlu belajar banyak mengenai 6 hal ini:
1. Modal usaha bukan uang pribadi
Modal usaha jangan tercampur dengan keuangan pribadi. Modal yang tercampur keuangan pribadi akan membuat modal Anda terus terkikis dan berkurang. Bercampurnya modal usaha dengan keuangan pribadi sering menghambat berkembangnya usaha yang Anda bangun. Pisahkan modal usaha dengan keuangan pribadi. Pisahkan penggunaan dan perputarannya.
2. Salah perencanaan
Salah merencanakan usaha Anda adalah kesalahan fatal bagi usaha itu sendiri. Perhitungkan modal dan cash flow adan secara terinci. Rencanakan tahap demi tahap pengembangan usaha. Rencana yang terinci akan membantu Anda belajar satu-persatu langkah pengembangan usaha.
3. Tak berjaringan
Bergabung dengan komunitas sejenis membuat Anda memiliki jaringan luas untuk mengembangkan usaha yang baru Anda rintis. Dalam komunitas Anda akan mendapatkan banyak sharing ide yang dapat menjadi masukan pengembangan usaha. Tak hanya itu, jaringan juga membantu pemasaran produk atau jasa yang Anda hasilkan.
4. Tak memiliki pelatih
Memulai usaha sama dengan belajar hal baru. Karenanya, Anda memerlukan satu atau lebih pelatih yang dapat membantu Anda merintis usaha dan mengembangkannya. Pelatih dapat membantu selangkah demi selangkah mempelajari peta bisnis Anda.
5. Salah pasar
Salah menentukan pasar berarti Anda tidak akan tepat memasarkan hasil dari usaha Anda. Ketepatan memilih pasar akan mempercepat pengembangan usaha Anda. Salah memasangkan pasar dengan komoditi yang Anda miliki akan membuat usaha Anda jalan di tempat, karena kurang laku atau justru berhenti sama sekali karena tidak adanya repeat order.
6. Setengah hati
Memulai usaha setengah hati akan membuat Anda cepat bosan dan jenuh dengan rutinitas merintis usaha dan pengembangannya. Usaha yang baru dimulai tidak akan langsung berkembang. Anda perlu mempelajari pola produksi dan pemasaran sedikit demi sedikit. Banyak kegagalan yang akan Anda temui dalam produksi dan pemasaran. Jika Anda setengah hati menjalani usaha yang baru Anda mulai, maka usaha tersebut akan gulung tikar.