“Pa, aku pinjem duitnya donk,” ucap anak saya tiba-tiba sembari memainkan kakinya di air kolam renang. Meskipun Govinda baru berusia sepuluh tahun, dia memang sering menemani saya ke bank ketika tanda tangan akad kredit ataupun tanda tangan KPR konsumen yang membeli rumah dari perumahan saya.
Meski masih sangat belia, Govinda sudah sangat tertarik ketika saya menjelaskan tentang utang baik dan utang jahat. Dia tahu, pinjaman ke bank yang baik dan yang merugikan kita. Utang Jahat adalah utang konsumtif, agunannya terus menyusut, dan tidak menghasilkan uang buat kita. Sementara utang baik adalah utang yang produktif, menghasilkan uang, dan angsurannya dibayar oleh orang lain.
“Loh, untuk apa Dik?” balas dengan tatap saya heran.
” Buat beli rumah, ” jawabnya yang membuat saya melongo.
“Nanti, rumahnya aku jual, jadi aku bisa dapat untung. Nanti uangnya yang aku pinjem dari Papa, aku balikin,” jawabnya yang membuat saya geli dan tertawa ngakak.
Rupanya, dia sudah cukup cerdas secara finansial karena bisa berpikir meminjam uang, tapi sudah memikirkan bagaimana uang itu produktif alias menghasilkan uang yang lebih banyak, memikirkan skema pengembalian, sekaligus memastikan memperoleh keuntungan dari pinjaman tersebut.
“Dik, kalo pinjem uang gak boleh sembarangan. Adik kan belum punya cash flow,” ucap saya mencoba memberinya pengertian. Cash flow adalah salah satu syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Nah, untuk sahabat pembaca, saya lengkapi 6 syarat untuk mendapatkan pinjaman di bank ya. Pinjaman ke bank adalah salah satu alternatif untuk menambah modal usaha. Untuk itu, kita perlu belajar untuk mendapatkan suntikan modal usaha ketika memang secara perhitungan bisa menambah keuntungan usaha dan ketika memang peluangnya ada di depan mata.
Inilah 6 syarat yang sering dikenal dengan istilah 6C untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari bank yang perlu Anda ketahui tersebut, yaitu:
1. Character
Syarat utama agar Anda layak untuk mendapat pinjaman dari bank adalah Character. Character ditunjukkan oleh rekam jejak. Rekam jejak akan diperoleh oleh Bank dari Kredit Anda sebelumnya atau informasi dari lingkungan tempat tinggal Anda, suplier usaha, dan tempat kerja Anda. Jadi, hati-hatilah dengan karakter dan perilaku keuangan Anda. Karena bagian kredit dari bank akan mencari informasi tentang rekam jejak keuangan Anda sebelum Anda mendapat kucuran modal usaha dari bankir Anda.
2. Cash Flow
Cash flow atau arus kas usaha yang akan diberikan kucuran dana, juga menjadi kunci utama agar usaha Anda layak mendapat kredit. “Bank bukan mendapatkan pengembalian dari laba usaha, tapi dari surplus arus kas,” ujar salah seorang fasilitator ketika saya mengikuti kelas Sertifikasi Komisari Perbankan, Medio 2016 silam. Ya, bank akan segera mendapatkan angsuran pertamanya sebulan berikutnya setelah Anda akad kredit di bank Anda. Jadi, yang membayar pinjaman ke Bank, bukan laba melainkan surplus arus kas usaha anda. Maka menjaga usaha anda memiliki arus kas positif adalah sebuah keharusan.
3. Collateral
Bank biasanya membutuhkan agunan agar memiliki keyakinan bahwa Anda akan mengembalikan pinjaman mereka. Agunan adalah jaminan dari Anda atau bahwa Anda bersungguh-sungguh dengan rencana pengembalian pinjaman Anda.
Agunan bisa berupa sertifikat tanah, rumah, BPKB kendaraan, logam mulia, dll sesuai peraturan yang berlaku.
4. Condition
Faktor yang menjadi faktor pertimbangan lain adalah kondisi ekonomi, baik global, nasional maupun sektoral, misal Anda berbisnis di bidang properti maka pada saat bisnis properti sedang lesu maka pihak bank akan berhati-hati mencairkan kredit yang Anda ajukan.
5. Capacity
Faktor selanjutnya pihak bank akan melihat dari berbagai aspek, misal tentang kemampuan Anda melakukan pembayaran angsuran atau pengembalian pokok hutang Anda ke bank selain bunga atau bagi hasil yang Anda perlu bayarkan. Capacity bisa dilihat dari rekam jejak Anda sebelumnya. Jika Anda telah pernah memiliki pinjaman di bank lain dan berhasil melakukan pengembalian dengan baik, itu bisa menjadi rekam jejak kemampuan Anda dan usaha Anda dalam mengembalikan pinjaman Anda selanjutnya. Oleh karena itu, pinjaman Anda perlu dikelola dengan baik agar Anda lebih mudah mendapatkan suntikan modal yang lebih besar untuk meningkatkan kemampulabaan usaha Anda.
6. Capital
Salah satu faktor yang dilihat dan dipertimbangkan juga oleh bank adalah modal sendiri dalam usaha Anda. Hal ini tercermin dari laporan keuangan Anda, terutama neraca keuangan. Modal adalah jaminan Anda selain agunan. Jika ternyata ada saatnya bisnis Anda belum mendapatkan laba seperti yang diharapkan maka modal sendiri dari usaha tersebut adalah salah satu alternatif untuk pengembalian pinjaman Anda.
Pinjaman dari bank adalah salah satu yang bisa melejitkan kemampuan usaha Anda. Peluang yang lebih besar seringkali muncul, misal order yang lebih besar dari pelanggan lama atau pelanggan baru yang tertarik membeli produk Anda. Nah, pinjaman bank bisa menjadi alternatif terbaik sekaligus murah untuk menangkap peluang usaha yang muncul di depan Anda. Oleh karena itu, penting sekali menyiapkan 6 syarat pinjaman di bank ini terlepas Anda sudah membutuhkannya atau belum saat ini.
Selamat mempersiapkan!
Salam Hebat
Putu Putrayasa