Sudah menjadi naluri manusia senang berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan. Mulai dari orang yang memiliki hobi yang sama, daerah asal yang sama, atau memiliki suatu tujuan yang sama. Kemudian mereka biasanya membentuk suatu perkumpulan atau komunitas yang mewadahi berbagai aktiftas tersebut.
Terlebih kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung seseorang untuk bisa membentuk komunitas baik secara online maupun offline. Coba Anda hitung, berapa komunitas yang kita ikuti saat ini. Entah itu secara offline maupun online. Cek di smartphone yang Anda miliki, ada berapa grup chat yang Anda ikuti, di Sosial media yang kita gunakan, berapa grup atau forum yang kita ikuti. Tentu lebih dari satu bahkan bisa lebih dari 10.
Lalu bagaimana dari sisi bisnis atau perusahaan memandang sebuah komunitas?. Komunitas memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Komunitas menjadi tempat untuk mengembangkan diri dan relasi. Terlebih jika komunitas tersebut merupakan kumpulan konsumen produk atau brand kita. Misalkan saja TACI (Toyota Avanza Comunnity Indonesia), Club Harley Davidson, Komunitas MIUI pengguna smartphone Xiaomi dan banyak lagi lainnya.
Komunitas seperti ini biasanya terlahir dengan sendirinya, yakni konsumen sendirilah yang menginisiasi komunitas tersebut. Dimulai dari segelintir orang, kemudian konsumen lainnya yang merasa memiliki kesamaan tertarik bergabung dan selanjutnya jadilah komunitas konsumen yang lebih besar.
Namun juga bukan hal yang salah, jika seandainya perusahaan sendiri yang membangun atau menginisiasi komunitas konsumen produk atau brand kita. Karena ketika sebuah komunitas konsumen itu ada, maka banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan. Begitupun sebaliknya, baik itu dari sesama anggota komunitas maupun dari perusahaan, dengan mengikuti komunitas konsumen juga akan mendapat beragam manfaat.
Apa saja manfaat dan dampak yang akan terjadi jika perusahaan dapat membangun dan mengembangkan komunitas konsumen bagi produk atau brand kita? Berikut diantaranya :
- Memperkuat Ikatan emosional
Interaksi yang terjadi antara sesama konsumen akan mempererat hubungan sesama konsumen. Ketika hal itu terjadi dan perusahaan kita ikut terlibat untuk mensupport dan membangun komunitas tersebut. Akan timbul ikatan emosional yang kuat diantara sesama anggota komunitas dan terhadap brand atau produk kita.
- Memiliki Brand Advocate
Satu orang konsumen yang puas, tanpa perlu dibayar atau kita suruh ia akan menceritakan, merekomendasikan produk kita ke orang lain. Bahkan bisa jadi mereka akan membela atau memberikan pembenaran atas produk kita, ketika ada orang yang menjelekkan atau mengeluhkan produk kita. Dan orang-orang seperti ini biasanya adalah orang yang tergabung dalam komunitas produk.
- Mendapatkan Masukan Dan Saran Dari Pelanggan
Mendapatkan saran dan ide semakin mudah jika kita memiliki komunitas produk. Suara konsumen menjadi lebih mudah dikumpulkan. Tentu dari sana perusahaan dapat memikirkan inovasi produk seperti apa yang diinginkan konsumen sehingga otomatis bisa mengurangi biaya RnD.
- Database Pelanggan Yang Potensial
Data anggota komunitas yang terkumpul merupakan data yang sangat bermanfaat. Mereka adalah pelanggan yang potensial. Tugas kita adalah merawat dan mengembangkannya. Bahkan dari sana muncul peluang untuk melakukan up selling atau cross selling atau memperbesar pasar pelanggan dari lingkungan yang dimiliki anggota komunitas.
Dan tentu saja perusahaan tidak bisa hanya datang dan memetik keuntungan dari adanya komunitas. Perusahaan perlu memberikan suport atau dukungan dalam berbagai cara yang mungkin dilakukan. Mari membangun loyalitas konsumen melalui komunitas.
Salam Hebat.