Jika Anda mempunyai bisnis yang sudah berjalan sekian tahun, tentu tidak rela bukan jika bisnis tersebut berada pada kondisi yang sama-sama dari tahun ke tahun. Apalagi jika berada dalam kondisi yang tidak baik misalkan merugi dan atau belum mencapai BEP. Pada saat itu tentulah kita ingin melakukan perubahan dan pembaharuan dalam bisnis atau yang sering dikenal dengan istilah transformasi bisnis.
Transformasi bisnis juga identik dengan kebangkitan sebuah bisnis atau perusahaan. Kita lihat bagaimana Garuda Indonesia yang 11 tahun yang lalu adalah maskapai penerbangan yang selalu merugi dan nyaris bangkrut. Kini bertransformasi menjadi salah satu dari 10 perusahaan penerbangan terbaik di dunia.
Dalam perjalanan sebuah bisnis tidak ada ketentuan pasti kapan dan berapa kali sebuah bisnis akan atau harus mengalami transformasi. Namun melakukan transformasi bisnis adalah sebuah entitas dan keharusan dalam sebuah bisnis atau perusahaan untuk bisa terus bertahan dan berkembang.
Hanya saja terkadang tidak semua tranformasi bisnis berhasil dan mengalami dampak seperti yang diharapkan. Transformasi bisnis memang berawal dari visi dan ide perusahaan untuk berubah ke arah yang lebih maju. Sehingga perlu adanya gebrakan dan terobosan baru yang dilakukan, namun ternyata hal itu saja tidak cukup untuk sukses bertransformasi.
Menurut seorang Chairman Garuda Foods, Pak Sudhamek AWS ada 3 hal ini yang menjadi faktor keberhasilan sebuah transformasi bisnis:
Intensitas
Berkaitan dengan kuantitas dan frekuensi hal baru tersebut dilakukan. Ketika sebuah perusahaan melakukan transformasi tentu ada beberapa hal yang berkaitan dengan transformasi tersebut yang perlu ditambahkan intensitasnya. Misalkan produktifitas karyawan dan sebagainya.
Fokus
Perusahaan perlu fokus untuk mencapai goals dari perubahan atau transformasi bisnis yang ia jalankan. Jika perlu, rekrutlah orang-orang baru yang memiliki kompetensi dan konsentrasi pada bidang yang ingin difokuskan tersebut. Untuk menjadi besar kita harus memperhatikan detail.
Seperti contoh kasus Garuda Indonesia tadi, di bawah komando CEO Emirsyah Satar transformasi bisnis Garuda Indonesia dimulai dengan merombak dan memperbaiki manajemen. Baru kemudian satu persatu lini bisnis diperbaiki sampai akhirnya berhasil bertransformasi.
Konsisten
Perubahan atau Transformasi bisnis bukan terjadi karena 1 atau dua kali gebrakan besar dalam bisnis. Sebuah ide perubahan hanya akan benar-benar terasa dampak perubahannya setelah secara konsisten dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Seperti menanamkan budaya perusahaan yang baru dan sebagainya tentu perlu konsistensi dalam menjalankannya.
Demikian artikel kali ini. Semoga Bermanfaat.
Salam Hebat.