Seringkali orang ketikahendak mencoba berbisnis, sibuk memetakan dirinya tergolong orang yang bagaimana dan bisnis apa yang cocok. Jika laki-laki, sibuk berpikir bisnis apa yang cocok untuknya, jika perempuan, jika ibu rumah tangga, mahasiswa, pengangguran… pun akan berpikir bisnis apa yang cocok untuk ‘orang seperti saya’.
Kalimat ‘orang seperti saya’ tersebut yang membatasi ruang gerak dan kreativitas Anda karena pada prinsipnya, bisnis apapun cocok untuk siapapun, asal Anda niat, bersungguh-sungguh, dan mau belajar. Ya, upgrade kemampuan adalah modal yang tidak kalah penting selain uang.
Dari gemarnya berselancar di dunia maya, saya menemukan banyak artikel atau succes story tentang seseorang yang bisnis nya berhasil. Dan, bisa membuat orang tidak menyangka bahwa ‘orang seperti itu’ sukses menjalankan ‘bisnis yang seperti itu’.
- Lelaki yang Berjualan Sambal
Sambal, kuliner asli Indonesia ini merupakan teman hidangan yang mampu meningkatkan nafsu makan. Sambal selalu identik dengan mbak-mbak, ibu-ibu, atau simbok-simbok karena pekerjaan meramu cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, garam, dan tomat itu susah dikaitkan dengan sosok laki-laki.
Tapi siapa sangka. Yoyok Heri Wahyono adalah laki-laki tulen yang sukses mengantarkan sambal buatannya menebas seluruh nusantara dengan lebih dari 55 cabang dan 1000 karyawan. Bermula dari warung kecil kaki lima di jalan kaliurang Yogyakarta hingga tumbuh dan berkembang seperti sekarang. Bermula dari se cobek sambal, sekarang? Siapa yang tidak tahu Waroeng SS Spesial Sambal?
- Laki-laki yang bisa ‘menyusui’.
Tentu saja tidak menyusui dalam arti yang harfiah. Fauzan Rahmansyah dan akrab dipanggil Fauzan berhasil menebarkan virus minum susu di kalangan anak muda. Image minuman susu pun dikemas dalam konsep yang gaul sehingga alternatif tempat nongkrong anak muda pun tidak lagi di cafe atau angkringan, kedai susu pun ayo.
Nama Kalimilk dipilih bertengger di depan kedai nya yang artinya Kaliurang Milk. Ya, susu yang dijual Fauzan memang berasal dari para petani sapi si daerah Kaliurang, Yogyakarta. Bisnis yang semula diragukan ini berkembang pesat, dalam 1 tahun sudah mampu membuka cabang dan kini omzet nya lebih dari 10 juta per hari.
- Karya Seni Mahasiswi Jurusan Ekonomi
Kreatifitas memang tak kenal batas. Siapa yang menyangka bahwa seorang mahasiswi muda berusia 22 tahun mampu membuat hardcase (pelindung handphone) yang unik dan bercita rasa tinggi? Dengan latar belakang kuliah di Jurusan Ekonomi UI yang tidak ada hubungannya dengan seni sama sekali.
Mutiara Aisyah melihat peluang bisnis produksi dan penjualan hardcase ini ketika dirinya menjadi re seller penjual stiker pelindung smartphone. Dari situ ia melihat peluang bahwa banyak anak muda yang gemar memodifikasi tampilan gadget nya menjadi unik dan beda. Tiara mulai memproduksi sendiri hardcase rancangannya. Kini, dalam sebulan ia mampu meghasilkan 600 hardcase dan orer pun tidak pernah sepi. Wow.
Tiga contoh kisah di atas sepertinya kecil, tetapi bisa menjadi pencerahan bagi Anda yang masih galau akan bisnis yang paling cocok, apakah itu bisnis wanita atau bisnis laki-laki karena bisnis tidak mengenal jenis kelamin kok…. Segera Take Action saja…
Salam Hebat!