Selamat siang Pak Putu. Saya usaha interior. Bagaimana cara pemasaran yang jitu untuk usaha saya ini? Modal kami pas-pasan. Terima kasih atas saran dan bantuannya. –Tejo
Selamat pagi Pak Tejo yang terus berupaya untuk mengHEBAT,
Pemasaran dan penjualan adalah dua kegiatan berbeda yang terus harus kita lakukan untuk membuat bisnis kita berjalan. Pemasaran membuat konsumen ingat, berpikir, dan memilih merek atau produk kita ketika mereka membutuhkan atau berniat membelinya. Penjualan membuat uang konsumen berpindah ke kasir atau rekening kita. Demikianlah kira-kira beda sederhana antara pemasaran dan penjualan.
Agar penjualan menjadi mudah kepada tim, saya biasanya menganjurkan untuk melakukan 3 branding agar terjadi magnetic selling. Magnetic selling adalah ketika konsumen mendatangi kita, untuk bertanya, mencari informasi, menyelidiki, dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau jasa kita.
Jadi, bagi sebagian orang, menjual adalah pekerjaan yang sulit. Namun, bagi orang-orang yang telah melakukan proses magnetic selling, akan jauh lebih mudah untuk menjual, karena konsumen yang akan datang mencari mereka. Saya pribadi sering harus menghindar karena terlalu banyak melayani konsumen, lalu membangun tim yang dapat melayani konsumen. Artinya, ada permintaan atas produk dan jasa, yang ditanyakan atau dimintakan kepada saya secara pribadi, namun saya belum bisa memenuhinya, sehingga harus membangun tim khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Misalnya, saat ini, banyak yang ingin belajar cara berbisnis properti kepada saya, padahal buku, seminar, produk dan modul training saya belum siap. Maka, saya harus menyiapkan semuanya terlebih dahulu, sebelum nantinya memberikan training dan pelatihan yang dibutuhkan.
Mengapa hal Itu bisa terjadi? Saya mengggunakan dan menganjurkan anda untuk melakukan tiga hal ini.
Yang pertama adalah personal branding. Artinya, anda sepenuhnya menyiapkan diri sebagai duta, utusan, ambassador, atau perwakilan atas produk dan bisnis anda. Jadilah expert, di bidang di mana anda akan berbisnis dan berinvestasi. Untuk itu anda perlu tengok ke dalam, passion anda. Sebagai contoh, ketika saya memutuskan untuk berbisnis properti, saya menyiapkan diri belajar dari berbagai sumber dan guru sehingga saya bisa menguasai dan menjadi expert di bidang properti.
Saya tadi menyebutkan properti sebagai spesialisasi saya. Ketika 2011 saya memulai dengan KavlingTanah.com, mendadak di internet saya dikenal sebagai tukang kavling, penjual kavling, ahli kavling, dst. Nah saya meyebutnya sebagai Product Branding. Viral marketing yang ditimbulkan oleh sistem yang saya bangun, menyebabkan saya dikenal oleh netizen sebagai penjual kavling yang Hebat.
Selanjutnya adalah Corporate Branding. Saat ini, saya belum bisa dibilang sukses membangun brand Hebat Group. Tapi lumayan, saya mulai mempersiapkan hal tersebut. Hebat Group mulai saya kibarkan sejak 2013 secara cukup serius ketika mulai mengelola STIEBBANK menjadi Kampus Pencetak Pengusaha. Nanti saya bermimpi, ketika sebuah kawasan real estate, dibangun oleh Hebat Group, itu melambangkan kualitas real estate yang di atas rata-rata.
Nah jika itu sudah terjadi, maka akan terjadi konsumen merekomendasikan kepada konsumen berikutnya. Inilah yang saya maksud sebagai magnetic selling.