5 Level Pengusaha

Membimbing orang lain, untuk mencapai impian mereka adalah hal yang paling saya suka dalam hidup. Saya memang sudah mengenali kesukaan saya ini sejak kelas 5 SD. saya sudah mulai berdiri di depan kelas untuk mengajar, ketika diminta oleh kepala sekolah, untuk membantu menjelaskan matematika di depan kelas, untuk membantu kawan-kawan saya, untuk mempersiapkan ujian akhir semester.

Saat ini, melalui STIEBBANK di Jogja, saya memberikan business Coaching, kepada para mahasiswa yang memang sudah memiliki tingkat keseriusan lebih tinggi untuk menjadi pengusaha. Agar menjadi lebih mudah, Roadmap yang mereka lalui, maka saya menjelaskan ada setidaknya 5 Level pengusaha, yang perlu mereka lalui, agar mereka menjadi mahir, menjadi Master dalam Bisnis.

Level pertama adalah level pengusaha yang paling mudah, yaitu level “Menjual Produk Orang Lain”. mengapa saya katakan paling mudah? karena level ini, tingkat kesulitannya hanya kemampuan menjual dan membangun kepercayaan orang lain, yang memiliki produk untuk dijual. Hanya selang beberapa bulan setelah saya membuka toko komputer di Jogja, saya telah berhasil membangun kepercayaan dari Suplier saya, akhirnya sang suplier, mulai menitipkan barang-barangnya ke toko komputer saya, terutama pada saat pameran komputer yang dulu sering saya ikuti. Konsinyasi artinya saya hanya akan membayar barang-barang yang sudah laku dan mengembalikan barang-barang yang belum laku.

Menurut saya, para pemula, wajib melewati fase ini, karena bisa mengurangi besarnya modal dalam memulai usaha, sehingga mengurangi resiko kerugian, sekaligus membangun jaringan suplier serta berlatih mengelola kepercayaan sebanyak-banyaknya suplier. Hal yang harus sangat diperhatikan adalah menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Suplier dengan menyetorkan uang hasil penjualan secepat mungkin dan menjaga barang-barang suplier agar tidak sampai rusak.

Level kedua pengusaha menurut hemat saya adalah level pengusaha yang bisa memproduksi produk sendiri. CV Mitta Azzahra, yang saya take over 2 bulan lalu, memproduksi Snack, Cassava Balado, Cassava Nangka, Cassava ubi Ungu dll. contoh bisnis yang memproduksi sesuatu. Kegagalan pemilik sebelumnya, karena mereka lebih fokus pada produksi, menjual tanpa manajemen yang baik. Pengelolaan keuangan yang acak-acakan, membuat mereka tidak bisa menghitung untung rugi sebenarnya bisnis ini. Kebanyakan pengusaha konvensional tidak mengerti akuntansi, itulah kebanyakan akar kegagalan dari sebuah bisnis.

Level ketiga sudah lebih kompleks dari pengusaha level kedua. Karena pengusaha level ini sudah mulai mengerti manajemen, membangun sistem untuk bisnisnya, meskipun mungkin masih sederhana. Kadang-kadang ditandai dengan mereka sudah bisa mengelola cabang-cabang bisnis mereka dengan baik. Mereka memiliki sistem pemasaran, keuangan, produksi dan SDM yang cukup baik, sehingga sistem bisnis mereka bisa diduplikasikan. Bahkan mungkin saja, mereka bisa memfranchisekan bisnis mereka.

Level keempat adalah level dimana mereka memiliki bisnis sebagai hasil dari merger, akuisisi alias take over dan membeli sebagaian ataupun seluruh kepemilikan bisnis orang lain. Kemampuan pengusaha di level ini adalah kemampuan seorang Business Master, kemampuan mengcapture permasalahan bisnis, mendesain solusi dan mengeksekusinya. Karena kebanyakan bisnis yang dijual adalah bisnis yang sakit, maka kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan seorang dokter bisnis. Kemampuan sebagai seorang dokter bisnis inilah, yang saya kembangkan sejak Tahun 2005, karena bisnis saya sendiri nyaris bangkrut ketika itu. Perjalanan berlanjut, hingga saya membeli beberapa bisnis dan menyehatkannya. STIEBBANK , STMIK MAHAKARYA,  Restoran Pesona Pingka dan CV Mitta Azzahra adalah beberapa contoh yang sedang masuk klinik bisnis saya untuk disehatkan dan menjadi bagian dari Hebat Group. Yang menginspirasi saya di level ini pada awalnya adalah bagaimana Toni Fernandes membeli Air Asia, bagaimana Chairul Tanjung membeli Bank Mega dan Robert Kiyosaki melalui bukunya Rich Dad Guide to Investing.

jika level ke empat seorang pengusaha membeli bisnis untuk dimiliki, maka di level kelima, Pengusaha membeli bisnis, melakukan take over, memperbaiki manajemen lalu menjualnya kembali. Di Indonesia belum banyak yang melakukan ini, Pengusaha Muda Sandiaga Uno, yang menginspirasi saya, untuk mempelajari hal ini, setelah saya lulus di pengusaha level ke empat.

Nah sebagai pengusaha di level keberapakah anda saat ini??

Salam Hebat

Putu Putrayasa

Visited 6 times, 1 visit(s) today

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *